Minggu, 30 Oktober 2016

Love Your Self (JB) dan Terjemahan


All the times that you rain on my parade
Setiap waktu kau mengeluh pada saat menghiasi hariku
And all the clubs you get in using my name
Dan semua klub yang kau masuki menggunakan namaku
You think you broke my heart
Kau pikir kau menghancurkam hatiku
Ohhh girl for goodness sake
Ohhh gadis demi kebaikan
You think I'm crying
Kau pikir aku menangis
Oh my ohhh, well no I ain't!
Oh aku oh, tidak, aku tidak!

And I didn't wanna write a song
Dan aku tak ingin menulis lagu
'Cause I didn't want anyone thinking I still care, I don't
Karena aku tak ingin orang berpikir aku masih peduli, aku tidak
But, you still hit my phone up
Tapi, kau masih menghubungi di ponselku
And baby I be moving on
Dan sayang aku akan melangkah

And I think you should be somethin' I don't wanna hold back
Dan kupikir kau harus menjadi sesuatu yang dapat membuatku tak ingin terus kembali
Maybe you should know that
Mungkin kau harus tahu bahwa
My mama don't like you and she like's everyone
Mamaku tak suka padamu dan dia sama saja
And I don't like to admit that I was wrong
Dan aku tak suka untuk mengakui kesalahanku
And I've been so caught up in my job
Dan aku sudah terjebak di dalam yang ku kerjakan
Didn't see what's going on
Tak lihat apa yang terjadi
And now I know
Dan kini aku tahu
I'm better sleeping on my own
Aku lebih baik tidur sendiri

'Cause if you like the way you look that much
Karena jika kau suka cara pandanganmu
Ohhhh baby you should go and love yourself
Oh sayang kau harus pergi dan cintai diri sendiri
And if you think that I'm still holdin' on to somethin'
Dan jika kau pikir kalau aku masih bertahan pada sesuatu
You should go and love yourself
Kau harus pergi dan cintai diri sendiri

When you told me that you hated my friends
Saat kau katakan padaku kalau kau membenci teman-temanku
The only problem was with you and not them
Satu-satunya masalah denganmu dan bukan dengan mereka
And every time you told my opinion was wrong
Dan setiap kali kau bilang pendapatku salah
And tried to make me forget where I came from
Dan mencoba tuk membuatku lupa dari mana aku berasal

And I didn't wanna write a song
Dan aku tak ingin menulis lagu
'Cause I didn't want anyone thinking I still care, I don't
Karena aku tak ingin orang berpikir aku masih peduli, aku tidak
But, you still hit my phone up
Tapi, kau masih hubungi  ponselku
And baby I be moving on
Dan sayang aku akan melangkah

And I didn't wanna write a song
Dan aku tak ingin menulis lagu
'Cause I didn't want anyone thinking I still care, I don't
Karena aku tak ingin orang berpikir aku masih peduli, aku tidak
But, you still hit my phone up
Tapi, kau masih berahap di ponselku
And baby I be moving on
Dan sayang aku akan melangkah

And I think you should be somethin' I don't wanna hold back
Dan kupikir kau harus menjadi sesuatu yang dapat membuatku tak ingin terus kembali
Maybe you should know that
Mungkin kau harus tahu bahwa
My mama don't like you and she like's everyone
Mamaku tak suka padamu dan dia sama saja
And I don't like to admit that I was wrong
Dan aku tak suka untuk mengakui kesalahanku
And I've been so caught up in my job
Dan aku sudah terjebak di dalam yang ku kerjakan
Didn't see what's going on
Tak lihat apa yang terjadi
And now I know
Dan kini aku tahu
I'm better sleeping on my own
Aku lebih baik tidur sendiri

'Cause if you like the way you look that much
Karena jika kau suka cara pandanganmu
Ohhhh baby you should go and love yourself
Oh sayang kau harus pergi dan cintai diri sendiri
And if you think that I'm still holdin' on to somethin'
Dan jika kau pikir kalau aku masih bertahan pada sesuatu
You should go and love yourself
Kau harus pergi dan cintai diri sendiri

For all the times you made me feel small
Tuk sepanjang waktu kau membuatku merasa di remehkan
I fell in love now I fear nothin' at all
Aku jatuh cinta, kini aku tak takut apapun sama sekali
I never felt so low when I was vulnerable
Aku tak pernah merasa begitu sedih saat aku rapuh
Was I a fool to let you break down my walls?
Bodohkah untuk biarkan kau runtuhkan dindingku?

'Cause if you like the way you look that much
Karena jika kau suka cara pandanganmu
Ohhhh baby you should go and love yourself
Oh sayang kau harus pergi dan cintai diri sendiri
And if you think that I'm still holdin' on to somethin'
Dan jika kau pikir bahwa aku masih bertahan pada sesuatu
You should go and love yourself
Kau harus pergi dan cintai diri sendiri

'Cause if you like the way you look that much
Karena jika kau suka cara pandanganmu
Ohhhh baby you should go and love yourself
Oh sayang kau harus pergi dan cintai diri sendiri
And if you think that I'm still holdin' on to somethin'
Dan jika kau pikir bahwa aku masih bertahan pada sesuatu
You should go and love yourself
Kau harus pergi dan cintai diri sendiri

Kun Anta dan Terjemahan


Liujarihim, qoldat tu zohiru ma fihim
Pabadautu shakhson a-khar, kai atafa-khar,
Wa zonan tu ana, anni bizalika huztu ghina,
Fawajad tu anni kha-sir, fatilka mazohir,
La la,
La nahtajul ma-la,
Kai nazdada jama-la,
Jauharna huna,
Fi qalbi talala,
La la,
Nurdhin nasi bima-la,
Nardhohu la na ha-la,
Za-ka jamaluna,
Yasmu yataa’la
Oh Wo Oh(6x),
Kun anta tazdada jamala Attaqabbalhum, anna-su lastu qalliduhum,
Illa bima yurdhi-ni, kai urdhi-ni,
Sa akunu ana, mithli tamaman hazana,
Fakona a’ti takfini, za-ka yaqi-ni,
La la,
La nahtajul ma-la,
Kai nazdada jama-la,
Jauharna huna,
Fi qalbi talala,
La la,
Nurdhin nasi bima-la,
Nardhohu la na ha-la,
Za-ka jamaluna,
Yasmu yataa’la
Oh Wo Oh(6x)
Kun anta tazdada jamala
Saakunu ana, man ardho ana, lan asa’ la liri dhohum,
Waakunu ana, ma ahwa ana, ma-li wama liridhohum,
Saakunu ana, man ardho ana, lan asa’ la liri dhohum,
Waakunu ana, ma ahwa ana, lan ardho ana biridhohum
La la,
La nahtajul ma-la,
Kai nazdada jama-la,
Jauharna huna,
Fi qalbi talala,
La la,
Nurdhin nasi bima-la,
Nardhohu la na ha-la,
Za-ka jamaluna,
Yasmu yataa’la
Oh Wo Oh(6x),
Kun anta tazdada jamala
Oh Wo Oh(6x),
Kun anta tazdada jamala

Terjemahan Lirik Lagu Kun Anta

Saat ingin bersaing dengan yang lain,
Aku ingin meniru perwatakan luar dan dalamnya
Jadi aku boleh menjadi seorang yang lain hanya untuk berbangga
Dan aku kira jika aku seperti itu aku akan dapat kelebihan
Tapi yang kuperolehi hanyalah kerugian di atas perwatakanku ini
Tidak tidak
Kita tidak memerlukan harta
Untuk menambahkan kecantikan,
Kecantikan dalaman (jauhari)
Ada di sini di dalam hati ia bersinar
Tidak tidak
Kita tak perlu memandang pandangan orang lain
Untuk apa yang tidak ada, yang tidak sesuai dengan kita,
Itulah kecantikan kita,
Semakin bertambah hingga ke atas
Oh Wo Oh (6x),
Jadilah diri kamu sendiri pasti akan menambahkan lagi kecantikan yang ada
Oh Wo Oh (6x),
Jadilah diri kamu sendiri pasti akan menambahkan lagi kecantikan yang ada
Sungguh aku menerima mereka tetapi tidak pula aku meniru perwatakan mereka
Melainkan apa yang aku terima itu aku telah redha
Aku ingin menjadi seperti diri aku sendiri inilah aku
Hal ini kurasakan sudah cukup dan aku sangat pasti
Tidak tidak
Kita tidak memerlukan harta
Untuk menambahkan kecantikan,
Kecantikan dalaman (jauhari)
Ada di sini di dalam hati ia bersinar
Tidak tidak
Kita tak perlu memandang pandangan orang lain
Untuk apa yang tidak ada, yang tidak sesuai dengan kita,
Itulah kecantikan kita,
Semakin bertambah hingga ke atas
Oh Wo Oh (6x),
Jadilah diri kamu sendiri pasti akan menambahkan lagi kecantikan yang ada
Oh Wo Oh (6x),
Aku akan jadi mengikut kemampuan diriku
Aku tidak perlukan orang lain menerimaku
Aku akan jadi apa yang aku suka
Kenapa aku harus peduli tentang penerimaan mereka terhadapku?
Tidak tidak
Kita tidak memerlukan harta
Untuk menambahkan kecantikan,
Kecantikan dalaman (jauhari)
Ada di sini di dalam hati ia bersinar
Tidak tidak
Kita tak perlu memandang pandangan orang lain
Untuk apa yang tidak ada, yang tidak sesuai dengan kita,
Itulah kecantikan kita,
Semakin bertambah hingga ke atas
Oh Wo Oh (6x),
Jadilah diri kamu sendiri pasti akan menambahkan lagi kecantikan yang ada
Oh Wo Oh (6x),
Jadilah diri kamu sendiri pasti akan menambahkan lagi kecantikan yang ada



 http://www.liriklagumu.info/2016/06/lirik-lagu-kun-anta-humood-alkhudher-dan-artinya.html

Jaga Hati

Pernah jatuh cinta? Pernah sekedar suka? Pernah kagum? atau bahkan saat ini sedang jatuh cinta?. Saya yakin setiap orang pernah merasakannya.
Ketika seseorang jatuh cinta. Ada yang tetap diam tanpa pernah menyatakannya. Ada pula yang baru sekedar kagum saja, tapi sudah berani bilang cinta dan berujung pada hubungan ilegal, pacaran !!
Bagi kita yang memilih pacaran, tak selamanya kita tidak tahu bagaimana hukum pacaran kan?. Kebanyakan tahu dan mengakui bahwa pacaran itu bukan jalan yang baik, namun ya lagi-lagi nafsu menuntun kita untuk melupakan kebenaran dan membuat pembenaran, degan dalih : “kita pacaran gak ngapa-ngapain kok?!” Hmmm.. -_-
Sedangkan, bagi kita yang memutuskan untuk diam dan tak mudah bilang cinta, ada keyakinan dan prinsip kuat yang mendasari sikap kita itu. Kita bukan termasuk manusia yang tidak normal, bukan pula pengecut karena tak berani mengatakan cinta. Kita tetap diam, karena kita yakin dan percaya bahwa cinta yang kita miliki akan indah pada waktunya dan bunga-bunga asmara itu pun akan mekar pada masanya. Kapan? Ketika Allah telah mendatangkan jodohnya dan mempersatukan kita dalam hubungan resmi, pernikahan. Kita tak ingin menodai cinta itu, dan kita tak ingin salah dalam mencintai.
Kita yang sudah faham pacaran itu tak baik akan berusaha sebisa mungkin untuk tidak terjerumus atau bahkan menjerumuskan diri padanya. Sekuat tenaga menghindari zina, dengan tidak memfollow budaya pacaran bahkan berusaha menghapusnya dari kamus kehidupan kita. Pokoknya, bagaimanapun susahnya kita akan berjuang terus agar fisik kita tak berzina melalui pacaran. betul tidak?
Namun terkadang ada yang kita lupakan dan dirasa sulit untuk kita lakukan, yakni menjaga hati. Menjaga hati itu agar tetap bersih. Menjaga hati itu agar hanya terisi dengan nama-Nya. Menjaga hati itu tetap tenang. Menjaga hati yang terus bergejolak karena asmara. Menjaga hati yang mudah sekali berbolak balik itu agar tetap terpaut pada-Nya dan istiqamah di jalan-Nya.
Ya, jangan dulu merasa bebas,aman dan menang apalagi sombong,ujub dan merasa diri paling baik ketika kita sudah bisa menghindarkan diri kita dari zina fisik berupa pacaran, salahsatunya. Karena bukan tidak mungkin syetan yang gagal menjerumuskan kita pada zina fisik tidak akan pernah tinggal diam dan akan terus mencari cara lain untuk mengelabui kita dan membuat kita terjerumus. Salah satu caranya, mungkin lewat hati ini. Hati, dimana kebanyakan merasa memiliki titik terlemah padanya, apalagi bagi kita yang merasa perempuan yang banyak melibatkan perasaan.
Jangan kita kira bahwa hanya dengan memandanginya dari jauh, memandangi foto nya di sosmed kita tidak sedang berzina. Hati-hati itu zina mata !
Jangan kita kira bahwa hanya dengan memperbincangkan dirinya dengan rasa senang kepadanya kita tidak sedang berzina. hati-hati itu zina lisan !
Jangan kita kira bahwa hanya dengan memikirkan dan mengkhayalkannya kita tidak sedang berzina. Hati-hati itu zina hati !
Dari Abdullah bin Abbas ra bahwa Nabi ﷺ pernah bersabda “Sesungguhya Allah telah menetapkan zina yang tidak mustahil dialami olehmanusia .zina mata adalah melihat,zina lisan adalah berbicara,zina hati adalah berangan-angan dan berkeingnanan,kemudian kemaluan yang akan membenarkannya atau menolaknya,” (HR Bukhari).
Ya, itulah zina yang terkadang kita lupa untuk sama-sama menghindarinya. Kita selalu membuat pembenaran dengan dalih “gak apa-apa” padahal jika kita sudah terbiasa melakukan ketiga zina itu dan menganggapnya ringan, bukan dosa, maka bukan tidak mungkin jika lambatlaun kita pun akan berlanjut melakukan tingkatan zina selanjutnya, yakni zina fisik dengan menyentuh lawan jenis dan memperturutkan kemaluan. Naudzubillah.
Yuk jaga diri, jaga iman, jaga kehormatan dan JAGA HATI agar kita tak terjerumus pada zina.
“Takutlah pada zina, karena sesungguhnya dalam zina ada enam perkara (azab), tiga di dunia dan tiga di alhirat. tiga perkara di dunia: hilangnya wibawa,pendeknya umur, dan menjadi miskin selamanya. tiga perkara di akhirat, adalah, murka Allah’ jeleknya hisaban dan siksa neraka,” (HR Baihaq)

 https://rositadewiha.wordpress.com/2015/07/08/hati-hati-jaga-hati/

Menjaga Lisan

MENJAGA LISAN AGAR SELALU BERBICARA BAIK
Oleh
Syaikh Abdul Muhsin Bin Hamd Al-‘Abbad Al-Badr
Allah berfirman :
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًايُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ ۗ وَمَن يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا
“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kamu sekalian kepada Allah dan katakanlah perkataan yang benar, niscaya Allah memperbaiki amalan-amalanmu dan mengampuni dosa-dosamu. Barangsiapa mentaati Allah dan RasulNya, maka sesungguhnya ia telah mendapat kemenengan yang besar” [Al-Ahzab : 70-71]
Dalam ayat lain disebutkan.
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اجْتَنِبُوا كَثِيرًا مِّنَ الظَّنِّ إِنَّ بَعْضَ الظَّنِّ إِثْمٌ ۖ وَلَا تَجَسَّسُوا وَلَا يَغْتَب بَّعْضُكُم بَعْضًا ۚ أَيُحِبُّ أَحَدُكُمْ أَن يَأْكُلَ لَحْمَ أَخِيهِ مَيْتًا فَكَرِهْتُمُوهُ ۚ وَاتَّقُوا اللَّهَ ۚ إِنَّ اللَّهَ تَوَّابٌ رَّحِيمٌ
“Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan berprasangka, karena sesungguhnya sebagian tindakan berprasangka itu adalah dosa. Janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah kamu sebahagian kamu menggunjing sebahagian yang lain. Sukakah salah seorang diantara kamu memakan daging saudaranya yang sudah mati ? Tentu kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang” [Al-Hujurat : 12]
Allah juga berfirman.
وَلَقَدْ خَلَقْنَا الْإِنسَانَ وَنَعْلَمُ مَا تُوَسْوِسُ بِهِ نَفْسُهُ ۖ وَنَحْنُ أَقْرَبُ إِلَيْهِ مِنْ حَبْلِ الْوَرِيدِ إِذْ يَتَلَقَّى الْمُتَلَقِّيَانِ عَنِ الْيَمِينِ وَعَنِ الشِّمَالِ قَعِيدٌ مَّا يَلْفِظُ مِن قَوْلٍ إِلَّا لَدَيْهِ رَقِيبٌ عَتِيدٌ
“Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dan mengetahui apa yang dibisikkan oleh hatinya, dan Kami lebih dekat kepadanya dari pada urat lehernya, (yaitu) ketika dua orang malaikat mencatat amal perbuatannya, seorang duduk disebelah kanan dan yang lain duduk disebelah kiri. Tiada suatu ucapan pun yang diucapkannya melainkan di dekatnya malaikat pengawas yang selalu hadirs” [Qaf : 16-18]
Begitu juga firman Allah Ta’ala.
وَالَّذِينَ يُؤْذُونَ الْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ بِغَيْرِ مَا اكْتَسَبُوا فَقَدِ احْتَمَلُوا بُهْتَانًا وَإِثْمًا مُّبِينًا
“Dan orang-orang yang menyakiti orang-orang mu’min dan mu’minat tanpa kesalahan yang mereka perbuat, maka sesunguhnya mereka telah memikul kebohongan dan dosa yang nyata” [Al-Ahzab : 58]
Dala kitab Shahih Muslim hadits no. 2589 disebutkan.
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ قَالَ : أَتَدْرُونَ مَا الْغِيبَةُ قَالُوا اللَّهُ وَرَسُولُهُ أَعْلَمُ قَالَ : ذِكْرُكَ أَخَأكَ بِمَا يَكْرَهُ قِيلَ اَفَرَاَيْتَ إِنْ كَانَ فِي أَخِي مَا أَقُولُ قَالَ إِنَّ كَانَ فِيْهِ مَا تَقُولُ فَقَدِاغْتَبْتَهُ وَإِنْ لَمْ يَكُنْ فِيْهِ فَقَدْ بَهَتَهُ
“Diriwayatkan dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah bertanya kepada para sahabat, “Tahukah kalian apa itu ghibah ?” Para sahabat menjawab, “Allah dan RasulNya yang lebih mengetahui. “Beliau berkata, “Ghibah ialah engkau menceritakan hal-hal tentang saudaramu yang tidak dia suka” Ada yang menyahut, “Bagaimana apabila yang saya bicarakan itu benar-benar ada padanya?” Beliau menjawab, “Bila demikian itu berarti kamu telah melakukan ghibah terhadapnya, sedangkan bila apa yang kamu katakan itu tidak ada padanya, berarti kamu telah berdusta atas dirinya”
Allah Azza wa Jalla berfirman.
وَلَا تَقْفُ مَا لَيْسَ لَكَ بِهِ عِلْمٌ ۚ إِنَّ السَّمْعَ وَالْبَصَرَ وَالْفُؤَادَ كُلُّ أُولَٰئِكَ كَانَ عَنْهُ مَسْئُولًا
“Dan janganlah kamu mengikuti sesuatu yang tidak kamu ketahui. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan dimintai pertanggungjawaban” [Al-Israa : 36]
Diriwayatkan dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda.
إِنَّ اللَّهَ يَرْضَى لَكُم ثَلاَثًا وَيَكْرَهُ لَكُمْ ثَلاَثًا فَيَرضَى لَكُمْ أَنْ تَعْبُدُوهُ وَلاَ تُشْرِكُوا بِهِ سَيْئًا وَأَنْ تَعتَصِمُوا بِحَبْلِ اللَّهِ جَمِيعًا وَلاَ تَفَرَّ قُواوَيَكْرَهُ لَكُمْ قِيْلَ وَقَالَ وَكَشْرَةَ السُّؤَالِ وَإِضَاعَةِ الْمَالِ
“Sesungguhnya Allah meridhai kalian pada tiga perkara dan membenci kalian pada tiga pula. Allah meridhai kalian bila kalian hanya menyembah Allah semata dan tidak mempersekutukannya serta berpegang teguh pada tali (agama) Allah seluruhnya dan janganlah kalian berpecah belah. Dan Allah membenci kalian bila kalian suka qila wa qala (berkata tanpa berdasar), banyak bertanya (yang tidak berfaedah) serta menyia-nyiakan harta” [1]
Diriwayatkan dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda.
كُتِبَ عَلَى ابْنِ آدَمَ نَصِيْبُهُ مِنَ الزِّنَا، مُدْرِكُ ذَلِكَ لاَمَحَااَةَ، فَالْعَيْنَانِ زِيْنَا هُمَا النَّظَرُ، وَاْلأُذُنَانِ زِيْنَا هُمَا الاسْتِمَاعُ، وَاللِّسَانُ زِيْنَاهُ الْكَلاَمُ، وَالْيَدُ زِيْنِاهَا الْبَطْشُ، وَالرِّجْلُ زِيْنَاهَا الْخُطَا، وَالْقَلْبُ يَهْوِى وَيَتَمَنَّى، وَيُصَدِّقُ ذَلِكَ الْفَرْجُ وَيُكَذِّ بُهُ
“Setiap anak Adam telah mendapatkan bagian zina yang tidak akan bisa dielakkannya. Zina pada mata adalah melihat. Zina pada telinga adalah mendengar. Zina lidah adalah berucap kata. Zina tangan adalah meraba. Zina kaki adalah melangkah. (Dalam hal ini), hati yang mempunyai keinginan angan-angan, dan kemaluanlah yang membuktikan semua itu atau mengurungkannya” [2]
Diriwayatkan oleh Bukhari dalam kitab Shahihnya hadits no.10 dari Abdullah bin Umar Radhiyallahu ‘anhu bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda.
الْمُسْلِمُ مَنْ سَلِمَ الْمُسْلِمُونَ مِنْ لِسَانِهِ وَيَدِهِ
“Seorang muslim adalah seseorang yang orang muslim lainnya selamat dari ganguan lisan dan tangannya”
Hadits di atas juga diriwayatkan oleh Muslim no.64 dengan lafaz.
إِنَّ رَجُلاً سَأَلَ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَيِّ الْمُسْلِمِيْنَ خَيْرً قَالَ مَنْ سَلِمَ الْمُسْلِمُونَ مِنْ لِسَانِهِ وَيَدِهِ
“Ada seorang laki-laki yang bertanya kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Siapakah orang muslim yang paling baik ?’Beliau menjawab, “Seseorang yang orang-orang muslim yang lain selamat dari gangguan lisan dan tangannya”.
Hadits diatas juga diriwayatkan oleh Muslim dari Jabir hadits no. 65 dengan lafaz seperti yang diriwayatkan oleh Bukhari dari Abdullah bin Umar.
Al-Hafizh (Ibnu Hajar Al-Asqalani) menjelaskan hadits tersebut. Beliau berkata, “Hadits ini bersifat umum bila dinisbatkan kepada lisan. Hal itu karena lisan memungkinkan berbicara tentang apa yang telah lalu, yang sedang terjadi sekarang dan juga yang akan terjadi saat mendatang. Berbeda dengan tangan. Pengaruh tangan tidak seluas pengaruh lisan. Walaupun begitu, tangan bisa juga mempunyai pengaruh yang luas sebagaimana lisan, yaitu melalui tulisan. Dan pengaruh tulisan juga tidak kalah hebatnya dengan pengaruh tulisan”.
Oleh karena itu, dalam sebuah sya’ir disebutkan :
Aku menulis dan aku yakin pada saat aku menulisnya
Tanganku kan lenyap, namun tulisan tangannku kan abadi
Bila tanganku menulis kebaikan, kan diganjar setimpal
Jika tanganku menulis kejelekan, tinggal menunggu balasan.
Diriwayatkan oleh Al-Bukhari dalam kitab Shahihnya hadits no. 6474 dari Sahl bin Sa’id bahwa Rasulullah bersabda.
مَنْ يَضْمَنَّ لِي مَابَيْنَ لِحْيَيْهِ وَمَا بَيْنَ رِجْلَيْهِ أَضْمَنْ لَهُ الْجَنَّةَ
“Barangsiapa bisa memberikan jaminan kepadaku (untuk menjaga) apa yang ada di antara dua janggutnya dan dua kakinya, maka kuberikan kepadanya jaminan masuk surga”
Yang dimaksud dengan apa yang ada di antara dua janggutnya adalah mulut, sedangkan apa yang ada di antara kedua kakinya adalah kemaluan.
Al-Bukhari dalam kitab Shahihnya no. 6475 dan Muslim dalam kitab Shahihnya no. 74 meriwayatkan hadits dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah bersabda.
وَمَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ اْلآخِرِ فَليَقُلْ خَيْرًا أَوْ لِيَصْمُتْ
“Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir maka hendaknya dia berkata yang baik atau diam”
Imam Nawawi berkomentar tentang hadits ini ketika menjelaskan hadits-hadits Arba’in. Beliau menjelaskan, “Imam Syafi’i menjelaskan bahwa maksud hadits ini adalah apabila seseorang hendak berkata hendaklah ia berpikir terlebih dahulu. Jika diperkirakan perkataannya tidak akan membawa mudharat, maka silahkan dia berbicara. Akan tetapi, jika diperkirakan perkataannya itu akan membawa mudharat atau ragu apakah membawa mudharat atau tidak, maka hendaknya dia tidak usah berbicara”. Sebagian ulama berkata, “Seandainya kalian yang membelikan kertas untuk para malaikat yang mencatat amal kalian, niscaya kalian akan lebih banyak diam daripada berbicara”.
Imam Abu Hatim Ibnu Hibban Al-Busti berkata dalam kitabnya Raudhah Al-‘Uqala wa Nazhah Al-Fudhala hal. 45, “Orang yang berakal selayaknya lebih banyak diam daripada bicara. Hal itu karena betapa banyak orang yang menyesal karena bicara, dan sedikit yang menyesal karena diam. Orang yang paling celaka dan paling besar mendapat bagian musibah adalah orang yang lisannya senantiasa berbicara, sedangkan pikirannya tidak mau jalan”.
Beliau berkata pula di hal. 47, “Orang yang berakal seharusnya lebih banyak mempergunakan kedua telinganya daripada mulutnya. Dia perlu menyadari bahwa dia diberi telinga dua buah, sedangkan diberi mulut hanya satu adalah supaya dia lebih banyak mendengar daripada berbicara. Seringkali orang menyesal di kemudian hari karena perkataan yang diucapkannya, sementara diamnya tidak akan pernah membawa penyesalan. Dan menarik diri dari perkataan yang belum diucapkan adalah lebih mudah dari pada menarik perkataan yang telah terlanjur diucapkan. Hal itu karena biasanya apabila seseorang tengah berbicara maka perkataan-perkataannya akan menguasai dirinya. Sebaliknya, bila tidak sedang berbicara maka dia akan mampu mengontrol perkataan-perkataannya.
Beliau menambahkan di hal. 49, “Lisan seorang yang berakal berada di bawah kendali hatinya. Ketika dia hendak berbicara, maka dia akan bertanya terlebih dahulu kepada hatinya. Apabila perkataan tersebut bermanfaat bagi dirinya, maka dia akan bebicara, tetapi apabila tidak bermanfaat, maka dia akan diam. Adapun orang yang bodoh, hatinya berada di bawah kendali lisannya. Dia akan berbicara apa saja yang ingin diucapkan oleh lisannya. Seseorang yang tidak bisa menjaga lidahnya berarti tidak paham terhadap agamanya”.
Al-Bukhari meriwayatkan sebuah hadits dalam kitab Shahihnya no. 6477 dan Muslim dalam kitab Shahihnya no. 2988 [3] dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah bersabda.
إِنَّ الْعَبْدَ لَيَتَكَلَّمُ بِالْكَلِمَةِ مَا يَتَبَيَّنُ مَا فِيْهَا يَهْوِى بِهَا فِي النَّارِأَبْعَدَمَا بَيْنَ الْمَسْرِقِ وَالْمَغْرِبِ
“Sesungguhnya seorang hamba yang mengucapkan suatu perkataan yang tidak dipikirkan apa dampak-dampaknya akan membuatnya terjerumus ke dalam neraka yang dalamnya lebih jauh dari jarak timur dengan barat”
Masalah ini disebutkan pula di akhir hadits yang berisi wasiat Nabi kepada Muadz yang diriwayatkan oleh At-Tirmidzi no. 2616 yang sekaligus dia komentari sebagai hadits yang hasan shahih. Dalam hadits tersebut Rasulullah bersabda.
وَهَلْ يَكُبُّ النَّاسَ فِي النَّارِ عَلَى وُجُوهِهِمْ أَوْ عَلَ مَنَا خِرِهِِمْ إِلاَّ حَصَائِدُ أَلْسِنَتِهِمْ
“Bukankah tidak ada yang menjerumuskan orang ke dalam neraka selain buah lisannya ?”
Perkataan Nabi di atas adalah sebagai jawaban atas pertanyaan Mu’adz.
يَا نَبِّيَّ اللَّهِ وَإِنَّا لَمُؤَا خَذُونَ بِمَا نَتَكَلَّمُ بِهِ
“Wahai Nabi Allah, apakah kita kelak akan dihisab atas apa yang kita katakan ?”
Al-Hafidz Ibnu Rajab mengomentari hadits ini dalam kitab Jami’ Al-Ulum wa Al-Hikam (II/147), “Yang dimaksud dengan buah lisannya adalah balasan dan siksaan dari perkataan-perkataannya yang haram. Sesungguhnya setiap orang yang hidup di dunia sedang menanam kebaikan atau keburukan dengan perkataan dan amal perbuatannya. Kemudian pada hari kiamat kelak dia akan menuai apa yang dia tanam. Barangsiapa yang menanam sesuatu yang baik dari ucapannya maupun perbuatan, maka dia akan menunai kemuliaan. Sebaliknya, barangsiapa yang menanam Sesuatu yang jelek dari ucapan maupun perbuatan maka kelak akan menuai penyesalan”.
Beliau juga berkata dalam kitab yang sama (hal.146), “Hal ini menunjukkan bahwa menjaga lisan dan senantiasa mengontrolnya merupakan pangkal segala kebaikan. Dan barangsiapa yang mampu menguasai lisannya maka sesungguhnya dia telah mampu menguasai, mengontrol dan mengatur semua urusannya”.
Kemudian pada hal. 149 beliau menukil perkataan Yunus bin Ubaid, “ Seseorang yang menganggap bahwa lisannya bisa membawa bencana sering saya dapati baik amalan-amalannya”.
Diriwayatkan bahwa Yahya bin Abi Katsir pernah berkata, “Seseorang yang baik perkataannya dapat aku lihat dari amal-amal perbuatannya, dan orang yang jelek perkataannya pun dapat aku lihat dari amal-amal perbuatannya”.
Muslim meriwayatkan sebuah hadits dalam kitab Shahihnya no. 2581 dari Abu Hurairah Rasulullah bersabda.
أَتَدْرُونَ مَا الْمُفْلِسُ قَالُوْاالْمُفْلِسُ فِيْنَا يَا رَسُو لَ اللَّهِ مَنْ لاَ دِرْهَمَ لَهُ وَلاَ مَتَاعَ قَالَ رَسُو لَ اللَّهِ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْمُفْلِسُ مِنْ أُمَّيِي مَنْ يَأْتِي يَوْمَ الْقِيَامَةِ بِصَلاَتِهِ وًِصِيَامِهِ وِزَكَاتِهِ وَيَأتِي قَدْ شَتَمَ هَذَا وَقَذَفَ هَذَا وَاَكَلاَ مَالَ هَذَا وَسَفَكَ دَمَ هَذَا وَضَرَبَ هَذَا فَيُعْطَى هَذَا مِنْ حَيَنَاتِهِ وَهَذَا مِنْ حَسَنَاتِهِ فَإِنْ فَنِيَتْ حَسَنَاتُهُ قَبْلَ أَنْ يُقْضَى مَا عَلَيْهِ أُحِذَ مِنْ خَطَايَاهُم فَطُرِحَتْ عَلَيْهِ ثُمَّ طُرحَ فِي النَّارِ
“Tahukah kalian siapa orang yang bangkrut ? Para sahabat pun menjawab, ‘Orang yang bangkrut adalah orang yang tidak memiliki uang dirham maupun harta benda. ‘Beliau menimpali, ‘Sesungguhnya orang yang bangkrut di kalangan umatku adalah orang yang datang pada hari kiamat dengan membawa pahala shalat, puasa dan zakat, akan tetapi, ia juga datang membawa dosa berupa perbuatan mencela, menuduh, memakan harta, menumpahkan darah dan memukul orang lain. Kelak kebaikan-kebaikannya akan diberikan kepada orang yang terzalimi. Apabila amalan kebaikannya sudah habis diberikan sementara belum selesai pembalasan tindak kezalimannya, maka diambillah dosa-dosa yang terzalimi itu, lalu diberikan kepadanya. Kemudian dia pun dicampakkan ke dalam neraka”.
Muslim meriwayatkan sebuah hadits yang panjang dalam kitab Shahihnya no. 2564 dari Abu Hurairah, yang akhirnya berbunyi.
بِحَسْبِ امْرِيْ مِنَ الشَّرِّ أَنْ يَحْقِرَ أَخَاهُ الْمُسلِمَ كُلٌ الْمُسْلِمِ عَلَى الْمُسْلِمِ حَرَامٌ دَمُهُ وَمَالُهُ وَعِرْضُهُ
“Cukuplah seseorang dikatakan buruk jika sampai menghina saudaranya sesama muslim. Seorang muslim wajib manjaga darah, harta dan kehormatan orang muslim lainnya”
Al-Bukhari meriwayatkan sebuah hadits dalam kitab Shahihnya hadits no. 1739 ; begitu juga Muslim [4] dari Ibnu Abbas bahwa Rasulullah pernah berkhutbah pada hara nahar (Idul Adha). Dalam khutbah tersebut beliau bertanya kepada manusia yang hadir waktu itu, “Hari apakah ini?” Mereka menjawab, “Hari yang haram”. Beliau bertanya lagi, “Negeri apakah ini?” Mereka menjawab, “Negeri Haram”. Beliau bertanya lagi, “Bulan apakah ini ?” Mereka menjawab, “Bulan yang haram”. Selanjutnya beliau bersabda.
فَإِنَّ دِمَا ئَكُمْ وَ أَمْوَالَكُمْ وَأَعْرَاضَكُمْ عَلَيْكُم حَرَامٌ، كَحُرمَةِ يَوْمِكُمْ هَذَا فِي بَلَدِ كُمْ هَذَا في شَهْرِ كُمْ هَذَا، فَأَعَادَهَا مِرَارًا، ثُمّ رَفَعَ رَأْسَهُ فَقَالَ : اللَّهُمَ هَلْ بَلَّغْتُ؟ اللَّهُمَ هَلْ بَلَّغْتُ؟
“Sesungguhnya darah, harta dan kehormatan kalian haram bagi masing-masing kalian (merampasnya) sebagaimana haramnya ; hari, bulan dan negeri ini. Beliau mengulangi ucapan tersebut beberapa kali, lalu berkata, “Ya Allah bukankah aku telah menyampaikan (perintah-Mu)? Ya Allah, bukankah aku telah menyampaikan (perintah-Mu) ?”
Ibnu Abbas mengomentari perkataan Nabi di atas, “Demi Allah yang jiwaku berada di tanganNya, sesungguhnya ini adalah wasiat beliau untuk umatnya. Beliau berpesan kepada kita, ‘Oleh karena itu, hendaklah yang hadir memberitahukan kepada yang tidak hadir. Janganlah kalian kembali kepada kekafiran sepeninggalku nanti, yaitu kalian saling memenggal leher”.
Muslim meriwayatkan sebuah hadits dalam kitab Shahihnya no. 2674 dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah bersabda.
مَنْ دَعَا إِلَى هُدًى كَانَ لَهُ مِنَ اْلأَجْرِ مِشْلُ أُجُورِ مَنْ تَبِعَهُ لآَيَنْقُصُ ذَلِكَ مِنْ أُجُورِهِمْ شَيْئًا وَمَنْ دَعَا إِلَى ضَلاَلَةٍ كَانَ عَلَيْهِ مِنَ الْإِثْمِ مِثْلُ آثَامِ مَنْ تَبِعَهُ لاَ يَنْقُصُ ذَلِكَ مِنْ آثَامِهِمْ شَيْئًا
“Barangsiapa yang menyeru kepada kebaikan maka dia mendapatkan pahala seperti pahala orang-orang yang mengikutinya, tanpa mengurangi pahala-pahala mereka sedikitpun. Dan barangsiapa yang menyeru kepada kesesatan maka baginya dosa seperti dosa orang-orang yang mengikutinya tanpa mengurangi dosa-dosa mereka sedikit pun”
Al-Hafidz Al-Mundziri dalam kitab At-Targhib wa At-Tarhib (I/65) mengomentari hadits.
إِذَا مَاتَ الْإنْسَانُ انْقَطَعَ عَنْهُ عَمَلُهُ إِلاَّ مِنْ إِحْدَى ثَلاَثٍ …
“Apabila seorang manusia wafat, maka terputuslah jalan amal kecuali dari tiga perkara …dst”
Beliau berkata, “Orang yang mebukukan ilmu-ilmu yang bermanfaat akan mendapatkan pahala dari perbuatannya sendiri dan pahala dari orang yang membaca, menulis dan mengamalkannya, berdaasrkan hadits ini dan hadits yang semisalnya. Begitu pula, orang-orang yang menulis hal-hal yang membuahkan dosa, maka dia akan mendapatkan dosa dari perbuatannya sendiri dan dosa dari orang-orang yang membaca, menulis atau mengamalkannya, berdasarkan hadits.
مَنْ سَنَّ سُنَةً حَسَنَةً أَوْ سَيِّئَةً
“Barangsiapa yang merintis perbuatan yang baik atau buruk, maka ….”
Al-Bukhari meriwayatkan sebuah hadits dalam kitab Shahihnya no. 6505 dari Abu Hurairah, Rasulullah bersabda.
إِنَّاللَّهَ قَالَ مَنْ عَادَى لِي وَلِيًّا فَقَدْ آذَنْتُهُ بِالْحَرْبِ
“Sesungguhnya Allah berfirman, “Barangsiapa yang memusuhi kekasih-Ku, maka kuizinkan ia untuk diperangi”
[Disalin dari buku Rifqon Ahlassunnah bi Ahlissunnah Penulis Abdul Muhsin bin Hamd Al Abbad Al Badr, Edisi Indonesia Rifqon Ahlassunnah bi Ahlissunnah Menyikapi Fenomena Tahdzir dan Hajr, Penerbit : Titian Hidayah Ilahi Bandung, Cetakan Pertama Januari 2004]
_______
Footnote
[1]. Diriwayatkan oleh Muslim hadits no. 1715. Hadits tentang tiga perkara yang dibenci ini juga diriwayatkan oleh Imam Bukhari dari Mughirah hadits no.2408 dan diriwayatkan juga oleh Muslim.
[2]. Diriwayatkan oleh Bukhari dalam kitab Shahihnya hadits no. 6612 dan Muslim hadits no.2657. Lafaz di atas adalah yang terdapat dalam riwayat Muslim
[3]. Tetapi lafaz hadits tersebut adalah yang terdapat dalam riwayat muslim
[4]. Tetapi lafaz yang tersebut terdapat dalam riwayat Bukhari

Iqbaal CJR

Iqbaal Dhiafakhri Ramadhan (lahir di Surabaya, 28 Desember 1999; umur 16 tahun)[1] merupakan Aktor dan penyanyi berkebangsaan Indonesia. Ia merupakan anggota dari grup vokal pria, CJR yang dulunya sebelum tanggal 23 Februari 2014 bernama Coboy Junior. Selain berkarya bersama group vocal CJR, Iqbaal Dhiafakhri Ramadhan secara personal sudah menghasilkan dua mini album yaitu Songs For SoniQ I (2013) dan Songs For SoniQ II (2014). Selain Untitled Song (US) yang ditulis tahun 2013, baru baru ini Iqbaal menulis lagu baru yang berjudul Semesta dan direncanakan rilis di dalam mini album Songs For SoniQ III, tahun 2016 ini. Komunitas penggemar Iqbaal sendiri dikenal dengan sebutan SoniQ (sobatnya Iqbaal). Bersama SoniQ, Iqbaal sudah menghasilkan 3 mini album Songs From SoniQ 2013, Songs From SoniQ 2014, dan Songs From SoniQ 2015.

Diamons(rihanna) dan Terjemahan



Diamonds
Berlian
Shine bright like a diamond
Bersinar terang bagaikan berlian
Shine bright like a diamond
Bersinar terang bagaikan berlian
Find light in the beautiful sea
Temukan cahaya di laut indah itu
I choose to be happy
Aku memilih untuk bahagia
You and I, you and I
Kau dan aku, kau dan aku
We’re like diamonds in the sky
Kita bagaikan berlian di langit
You’re a shooting star I see
Kau adalah bintang jatuh yang kulihat
A vision of ecstasy
Pandangan kebahagiaan
When you hold me, I’m alive
Saat kau menggenggamku, aku hidup
We’re like diamonds in the sky
Kita bagaikan berlian di langit
I knew that we’d become one right away
Aku tahu kita akan menjadi satu sekarang juga
Oh, right away
Oh, sekarang juga
At first sight I felt the energy of sun rays
Pada pandangan pertama, aku merasakan energi sinar matahari
I saw the life inside your eyes
Aku melihat hidup di dalam matamu
So shine bright tonight, you and I
Bersinar begitu terang malam ini, kau dan aku
We’re beautiful like diamonds in the sky
Kita indah bagaikan berlian di langit
Eye to eye, so alive
Mata ke mata, begitu hidup
We’re beautiful like diamonds in the sky
Kita indah bagaikan berlian di langit
Shine bright like a diamond
Bersinar terang bagaikan berlian
Shine bright like a diamond
Bersinar terang bagaikan berlian
Shine bright like a diamond
Bersinar terang bagaikan berlian
We’re beautiful like diamonds in the sky
Kita indah bagaikan berlian di langit
Shine bright like a diamond
Bersinar terang bagaikan berlian
Shine bright like a diamond
Bersinar terang bagaikan berlian
Shine bright like a diamond
Bersinar terang bagaikan berlian
We’re beautiful like diamonds in the sky
Kita indah bagaikan berlian di langit
Palms rise to the universe
Angkat tangan ke atas menuju jagat raya
As we moonshine and molly*
Karena kita bualan dan wanita jalang
Feel the warmth, we’ll never die
Rasakan hangatnya, kita tak akan mati
We’re like diamonds in the sky
Kita bagaikan berlian di langit
You’re a shooting star I see
Kau adalah bintang jatuh yang kulihat
A vision of ecstasy
Pandangan kebahagiaan
When you hold me, I’m alive
Saat kau menggenggamku, aku hidup
We’re like diamonds in the sky
Kita bagaikan berlian di langit
At first sight I felt the energy of sun rays
Pada pandangan pertama, aku merasakan energi sinar matahari
I saw the life inside your eyes
Aku melihat hidup di dalam matamu
So shine bright tonight, you and I
Bersinar begitu terang malam ini, kau dan aku
We’re beautiful like diamonds in the sky
Kita indah bagaikan berlian di langit
Eye to eye, so alive
Mata ke mata, begitu hidup
We’re beautiful like diamonds in the sky
Kita indah bagaikan berlian di langit
Shine bright like a diamond
Bersinar terang bagaikan berlian
Shine bright like a diamond
Bersinar terang bagaikan berlian
Shine bright like a diamond
Bersinar terang bagaikan berlian
We’re beautiful like diamonds in the sky
Kita indah bagaikan berlian di langit
Shine bright like a diamond
Bersinar terang bagaikan berlian
Shine bright like a diamond
Bersinar terang bagaikan berlian
Shine bright like a diamond
Bersinar terang bagaikan berlian
We’re beautiful like diamonds in the sky
Kita indah bagaikan berlian di langit
Shine bright like a diamond
Bersinar terang bagaikan berlian
Shine bright like a diamond
Bersinar terang bagaikan berlian
Shine bright like a diamond
Bersinar terang bagaikan berlian
So shine bright tonight, you and I
Bersinar begitu terang malam ini, kau dan aku
We’re beautiful like diamonds in the sky
Kita indah bagaikan berlian di langit
Eye to eye, so alive
Mata ke mata, begitu hidup
We’re beautiful like diamonds in the sky
Kita indah bagaikan berlian di langit
Shine bright like a diamond
Bersinar terang bagaikan berlian
Shine bright like a diamond
Bersinar terang bagaikan berlian
Shine bright like a diamond
Bersinar terang bagaikan berlian
Shine bright like a diamond
Bersinar terang bagaikan berlian
Shine bright like a diamond
Bersinar terang bagaikan berlian
Shine bright like a diamond
Bersinar terang bagaikan berlian
Shine bright like a diamond
Bersinar terang bagaikan berlian

Jaringan Pengangkut


Jaringan pengangkut adalah jaringan yang bertugas dalam mengangkut zat. Jaringan ini dibagi menjadi dua antara lain sebagai berikut..
1). Xilem
Xilem adalah pengakut zat makanan dengana menyalurkan air dan mineral dari akar menuju ke daun dan bagian tubuh lainnya. Xilem terdiri dari dua macam antara lain sebagai berikut…
Unsur trakeal, terdiri dari trakea (sel-sel berbentuk tabung) dan trakeid (sel-sel yang panjang dengan lubang pada dinding selnya)
Serabut xilem, terdiri dari sel panjang degan ujung yang meruncing
Parenkim xilem, berisi zat  seperti cadangan makanan, tanin dan kristal
2). Floem
Floem adalah pengangkut zat makanan dari hasil fotosintetis dari daun ke seluruh tubuh. Floem tersusun antara lain sebagai berikut ini :
  • Bulu tapis, berbentuk tabung dengan ujung yang berlubang
  • Sel pengiring, berbentuk silinder dengan plasma yang dekat
  • Serabut floem, berbentuk panjang dengan ujung berimpit dan dindingnya tebal
  • Parenkim floem, selnya hidup, memiliki dinding primer dengan lubang kecil yang disebut noktah. Parenkim floem berisi tepung, damar, atau kristal.